Kamis, 14 Juli 2011

Musuh jadi Sahabat jadi Cinta -part 13-

Esok harinya


Dimana hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat indonesia terutama seorang pelajar kelas 6 SD yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) dimana yang akan menentukan lulus atau tidaknya seseorang.


Satu kunci untuk menggampai itu semua yaitu Berusaha dan Berdoa.


3 harian yang lalu di SD ini *ga tau lupa namanya--"* sudah ditentukan dimana setiap siswa akan menempati ruangan mana. Terdapat 15 ruang di SD ini.


Sebenarnya yang ditakuti murid yang akan UN itu, lebih ke- pengawas yang akan setia menemani murid-murid ini yang akan UN. Dan juga tak bisa se-ruangan dengan teman-teman mereka. Itu sih sebenarnya! Iya ga? :p


Untuk duoGeng satu ini tak masalah sebenarnya. Karna satu sekolahan sudah tahu bahwa CAR-SSI itu pintar-pintar diberbagai bidang yang tak lupa juga dipelajaran. Juga karna diantara mereka satu ruangan 2orang yang sama. Cowok-cewek pula! Huh! Tapi tak masalah kan sudah sahabat :)


Ruang 1:
Alvin-Shilla.
Ruang 2:
Cakka-Ify.
Ruang 3:
Rio-Sivia.
Ruang blablabla... (skip)



* *


Sebagaian murid di Indonesia bernapas lega karna satu rintangan sudah mereka lewati. Sebagaian lagi? Tentu belum seharusnya dan sepenuhnya merasa lega karna pengumuman itu belum di Umumkan.


* *


" eh besok jadi ya semuaa" koar Cakka yang begitu semangatnya akan hari esok. Why? Karna bisa bersenang-senang dengan semua sahabatnya.


Sahabatnya mengangguk setuju. " iyoo.." jawab salah cowo diCAR. Rio.


Memang setelah UN biasanya murid-murid bebas untuk masuk sekolah atau tidak. Terpenting adalah hari pengumuman kelulusan semua harus adil tanpa terkecuali orang itu tak mau tau hasilnya selama ini!


* *


Angin malam berhembus sejuk memasuki celah jendela yang sedikit terbuka didekat gazebo. Dinginnya malam juga tak lupa menemaninya duduk santai di gazebo rumahnya. Via!
Kedua tangannya ia gesek-gesekan secara bersamaan.


Clekk~


Terdengar bunyi seseorang memutar kenop pintunya seraya dengan 3kali ketukan dan sapaan orang itu. Kemudian lantas masuk.


Wanita separuh baya ini masuk dengan membawa segelas capucino hangat kesukakaan gadisnya. Ia menaruh gelas yang masih berisiikan sesuatu itu -diletakan- pada meja.


" via, ada yang kamu pikirin?" tanya wanita separuh baya itu yang tak lain Mamanya.


" eng..engga kok ma" jawab via gugup sambil meminum capucino buatan mamanya.


Ia tersenyum simpul. " mama tau ko kamu pasti lagi mikirin sesuatu. Mama siap dengerin deh!" Ujar mamanya tersenyum.


" hehe iyadeh via ngaku" ia tertawa kecil sembari menaruh kembali gelas yang berisikan capucino.


Mamanya pun ikut tertawa pelan sambil mengelus puncak kepala via dan seakan berbicara -tentang-apa?-.


" Via punya sahabat ma, namanya Alvin. Setau Via sih dia anaknya asik mah, tapi belakangan ini dia jadi murung terus.." ujarnya sambil menarik napas.


" dia punya masalah kali vi," Gadis itu hanya mengangkat bahunya. " coba kamu tanya baik-baik sama dia! Tapi nanyanya jangan keterlaluan" saran mamanya.
Via mengangguk. " ehm.. Iya deh mah! makasih ya ma" ia langsung memeluk mamanya.


* *


Keenam sahabat ini tampak ceria menyambut pagi menjelang siang ini. Yap! Mereka akan pergi jalan-jalan ke suatu tempat di Jakarta.


Mereka sudah kumpul dirumah Cakka. Dan siap berangkat. Satu-persatu mereka masuk kedalam mobil Alphard putih punya keluarga Cakka.


Seperti biasa. Posisi duduk didepan Cakka dan supirnya yang setia mengantar tuan mudanya pergi.


Diposisi tengah Rio-Ify-Shilla yang asik bersundau gurau bersama.


Diposisi belakang Alvin-Sivia yang sedaritadi diam-diaman dimobil. Mereka terlalu cuek satu sama lain.


* *


Cowok ini nampaknya sangat PW (posisi wueenak) Dengan duduk menyender ke kursi mobil ini sambil mendengar musik dari i-pod nya, headseat masih tergantung ditelinga cowok ini.


Sesekali ia hentak-hentakan kakinya kecil tapi tak lepas dari pandangan ke arah jalan.
Mungkin semua orang tau dia sedang mendengarkan lagu nge-beat tapi mimic wajahnya tak sama sekali mengikutin aliran musik yang sedang ia dengar.


Gadis yang duduk bersamanya itu terus melirik ke arah cowok disebelahnya. Masih terbenak dipikirannya tanda tanya -besar- yang terus mengiang bila melihat cowok ini. ' gue harus ngomong deh nanti!' tekad dalam batin gadis ini dan kembali memandang lurus kedepan.


* *


Setibanya mereka di wahana yang tak asing bagi penduduk Jakarta. Ancol. Mereka turun dari mobil Cakka dan langsung masuk kedalam lebih tepatnya Dufan.


" main apa dulu ya?" tanya shilla sambil menunjuk-nunjuk wahana yang seru didepannya.


" ahh! Kora-kora!" seru Ify.


" ish Tornado aja :)" Via tersenyum melihat ke arah wahana yang menyeramkan -mungkin- bagi setiap orang yang melihatnya.


" ah ribet dah! Gimana kita berpencar aja.. Gue-Shilla loe yo sama Ify, Alvin-Via. Setuju?" cakka menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya.


" trus kita ga main bareng gitu?" tanya Alvin Dengan masih ada gaya cueknya.


" nanti jam 2-an kita kumpul lagi disini! Baru main bareng, setuju?" sambil mengedip-ngedipkan matanya pada Alvin-Rio. Dan seakan berbicara -kesempatan-berdua-bro-.


" oh yaudah. Yuk fy" Rio langsung menarik tangan ify. Ify cengo melihat tangannya digandeng Rio. Hatinya pun deg-degan.


Diikuti Cakka-Shilla, Alvin-Via yang berbeda arah.


* *


Kedua orang ini masih saja diam-diaman. Terlihat wajah Alvin yang -sungguh- malas.


" vin.." Akhirnya gadis ini membuka suara. Alvin menoleh tanpa bertanya -apa?-


" duduk sana yuk, gue mau ngomong!" via menunjuk kursi dekat Seaword lalu berjalan duluan.


Via pun langsung duduk diikuti Alvin. " akhir-akhir ini loe beda.." ucap via to the point. Sontak membuat Alvin kaget.


" engga biasa aja!" Alvin tersenyum berusaha bersikap seperti biasa.


" jangan bohong sama gue! Gue bisa liat itu dari mata loe!" bentak via.


" sebenernyaa..


* *


" ayo Bek, kita naik Histeria!" sambil menarik-narik tangan Cakka. Cakka menelan ludahnya. Takut. Keringat bercucuran dipelipisnya.


" ih bengong lagi
Ayo!! Kenapa? Takut? Cemen!" melepaskan genggaman tangannya.


Cakka mau-tak-mau harus berbohong. Mana mungkin ia bilang 'iya' Didepan orang yang ia suka. Bisa turun derajatnya.


" eng.. Eh enak aja loe! Gu..gue berani kok.." masih gugup sebenarnya.


" yaudah ayo lama loe!" shilla kembali menarik tangan cakka. Cakka? Hanya pasrah.


* *


" hosh.. Hosh!" napasnya masih tersenggal-senggal. " ga mau masuk lagi pokoknya TITIK!" bentak ify sambil meminum Juice.


" loe yang ngajak kesitu loe yang marah ck!" desah rio pelan. Ify hanya memandang kesal. " mau main apa lagi nih?" tanya rio.


" bentar napah trauma nih gue hhh" Rio tertawa melihat Ify. ify memandang semua wahana ini. Dan ia sudah menemukan tempat selanjutnya.


" ah! Kesitu yo! Ayok cepet!" Ify bangkit dan menarik tangan Rio semangat. Rio hanya mengangguk.


* *


-BERSAMBUNG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar