Kamis, 14 Juli 2011

Musuh jadi Sahabat jadi Cinta -part 9- RIFY

- - -

" gimana caranya gue minta maaf sama ify?" rio membalikkan tubuhnya jadi membelakangin pegangan dibalkon kamarnya. "apa pake alasan buat ngerjain tugas? Tapii kalo ify gamau gimana? Hadeh -_- gua pusing" rio masuk kedalam kamarnya kemudian menutup sedikit gorden kamarnya dan pergi berlalu keluar.

* * *

Seseorang gadis manis sedang duduk diantara bunga-bunga indah dihalaman rumahnya. Keluarga ify memang penggemar bunga, hampir semua bunga dikoleksi dirumahnya. Sambil satu-persatu dia membuka album foto dia bersama ShillaVia, begitu manis, lucu dilihatnya. Kenangan indah yang tak bisa ia lupakan. Tapi.. Sekarang? Tak ada lagi wajah yg manis,lucu diantara SSI. Bertengkar? Cuma karna hal bodoh.
"gue kangen kalian.." mengelus setiap wajah sahabatnya dialbum itu menggunakan jari lentiknya. Tetes demi tetes air matanya jatuh dan menetes pada satu foto dialbum kenangannya. "gue selalu akan sayang kalian.."


* * *

"ka acel.. Boleh masuk ga? Gue mau ngomong" kata rio mengetuk pintu kamar kknya.
"ehm.." rio pun masuk kedalam kamar kakanya, dilihatnya ka acel sedang asik bermain PS. Rio pun duduk dikasur kakanya.
"ka minta pendapat dong.. Gimana ya cara minta maaf sama cewe?"
"wah adekku udh mulai suka Sama cewe yaa?" goda ka acel terseyum tanpa berpaling dari PS miliknya.
"ishh gua serius ka!" menaikkan tinggi suaranya.
"sama" jawab ka acel cuek.
"cepetan deh, gw harus lakuin apa?" tanya rio.
"yaa lo minta maaf yg tulus, kasih bunga kek atau coklat, boneka ribet amat"
"tapi kalo ga ampuh gimana?"
"elo ngamen aja didepan rumahnya, sambil bawa gitar.."
"ohh okehdeh makasih yaa kk ku jeyek hehe ._.v" mendorong pundak ka'acel dan pergi keluar.


* * *

Sedang asik menonton tv, karna memang sekolahnya libur 1minggu jadi tak ada kerjaan.
Hp nya bergetar bertanda sms masuk.

New message


..Rio..

Fy maafin aku please :( aku janji gaakan ulangin lagi.. PLEASE :((

..Ify..

Biasa bisa kali ga perlu capsslok!!

..Rio..

Aku salah lagi? Maaf fy maaf.. Fy nti sore kita ngerjain tugas ya? Aku jemput ntr jam 4 sore :)

Ify tak membalas sms rio, ify sedang menikmati menonton tv sambil hiburan dirumah.



* * *

Hari beranjak senja, matahari pun tampak ingin pulang ketempatnya (?). Rio mengambil jaket coklat kehitaman yang tersankut didinding dekat almarinya. Langsung dia kenakan jaket itu, lalu melihat diri dicermin. Senyum pun seketika menghiasi bibirnya. Bisa dikatakan perfect Mungkin. Dengan kaos berwarna cream dengan sedikit tulisan tertera dibajunya, celana jeans, jaket kesayangannya, sepatu kets putih dengan corak hitam dan tak lupa gel untuk rambutnya. Setelah puas merapikan diri, Rio beranjak turun kebawah.
"Rio.." panggil mamanya seketika melewati ruang tengah. Saat itu, papa, mama dan ka acel sedang asyik menonton tv. " mau kemana?"
"mama gimana sih? Diakan mau ketemu si ify mah pacarnya" nimbrung ka acel.
"apaan sih loe! Ga mah boong, rio mau ngerjain tugas ko. Pah, mang dudung ada kan? Rio mau minta anterin"
"ciee anak papah hehe.. Ada kok" goda papa rio. Rio hanya tersenyum malu. Dan kemudian pergi keluar rumah menuju ke garasi mobil.

* * *

"permisi.." kata rio sesampainya dirumah ify. 'tap.. Tap' terdengar suara orang sedang menuju kearah pintu.
"cari siapa yah?" kata orang itu.
"ify.. Ifynya ada?" kata rio memberikan senyuman.
"ada, bentar aku panggil.." orang itu yg tak lain adik ify Deva berlari kecil kekamar ify.

"ka ada yg nyari, cepetan noh!" suruh deva. Tanpa menjawab pertanyaan deva, Ify langsung turun kebawah.

Ify kaget melihat siapa yg ada didepannya kini.
"loh kamu belum siap?" tanya rio. Ify menunduk.
"please sekali aja.. Mau kan fy?" Kata rio berusaha meyakinkan ify. Ify menarik napasnya dalam-dalam. Ify mengangguk menyetujui ajakan rio. Kemudian, dia menuju kamarnya lagi untuk membenahkan diri.
Rio hanya duduk santai diteras rumah ify.

* * *

Setibanya disebuah danau yg tersembunyi yg tak banyak diketahui orang yang juga begitu menarik dan indah. Dekat taman kota kompleks rumah ify. Ify mendecak kagum. Disana sudah disiapkan tempat duduk panjang yang menghadap danau. Mereka duduk disitu.
"kamu pernah kesini?" tanya rio. Ify hanya menggeleng. Hening~ yang terjadi diantara mereka. Ify memandang lurus kedepan tatapannya yang kosong.
"aku kangen mereka! Kapan aku bareng mereka lg" ify menadahkan wajahnya dengan kepalan tangannya.
"maafin aku fy! Semua salah aku.." rio memandang ify. Ify diam kembali. Rio mengambil gitar yang ada disebelah meja dekatnya. Dia mulai memetik gitar kesayangannya.

Hati ini tak menyangka
Bila akhirnya kau tinggalkanku

Tak tertahan luka ini
ku menangis tak kuasa
Tuk menahan pedihnya hatiku

Tanpa ada kata kau meninggalkanku
Menyisahkan luka dihatiku
Betapa sakitnya relung batinku
Merasakan hilangnya cintamu

*ify langsung menyenderkan kepalanya pada bahu rio. Dia nangis sejadi-jadinya. Rio hanya tersenyum Dan melanjutkan nyanyiannya.


Malam ini tak seperti
Malam kemarin saat kau peluk aku
Malam ini tak seperti
Malam kemaren saat kau bersama ku..
Malam ini tak seindah
Malam kemarin..

Rio menaruh kembali gitarnya. Dan kemudian membiarkan ify menangis dipelukannya. Rio membelai rambut ify.
"udh fy jangan nangis.." kata rio berusaha menenangkan ify.
"lagu itu ingetin aku sama SS :( yo hiks.."
"maafin aku fy maaf banget.. Udh jangan nangis dong" membenarkan posisi ify menjadi duduk dan berhadapan dengannya. Rio memegang bahu ify. "kamu mau maafin aku kan?"
"i..ii..iyaa" dengan nada bicara lesu dan masih terdengar isakan tangisannya.
"jadi kita sahabat kan?" tanyanya lagi. Ify mengangguk. Refleks rio langsung memeluk ify.
"makasih aku sayang kamu" kata rio tersenyum.
"a..aku juga.." jawab ify. Ify melepas pelukkan rio.
"tapi lebih dari sahabat fy! Aku suka sama kamu.." rio menatap ify tajam.
"maaf! Aku gamau tambah masalah yo.." ify menunduk. Rio menghela napasnya panjang.
"aku yakin fy pasti Alvin-sivia cakka-shilla akan baikkan trus sahabatan.. Percaya deh sama aku" kata rio sambil menggoyangkan kakinya.
"yakin?" ify menoleh.
"bahkan aku yakin nanti mereka jadian, asal kamu tau Ya alvin itu suka sivia, cakka suka shilla.. Nti juga mereka bakal minta maaf sama kamu"
"sotoy kamu kaya dukun hehe" kali ini ify tersenyum karna dengar omongan rio.
"gitu dong senyum :) hihi aku beneran fy? Percaya ga?" rio menunjukan jari kelingkingan pada ify.
"okey" ify melingkarkan kelingkingnya pada rio. Mereka tersenyum.
"laper ga fy?" tanya rio yang sudah merasa lapar. Ify mengangguk kecil.
"ydh kita makan.." rio mengeluarkan hp nya disaku celananya. Dan kemudian menelpon mang dudung (supir keluarga rio).
"halo mang dimana? Beliin aku pizza ya 2 trus bawa ke danau jangan lama-lama" rio mematikan percakapan dengan mang dudung.
"tunggu ya fy" ify mengangguk.
"yo aku pinjem gitarnya dong.." kata ify. Rio mengambilkan gitarnya dan kemudian diberikan pada ify. Ify mulai memetik gitar rio.


Tak bisa ku terima
Kau tinggalkan ku
Saat ku butuh kamu

Apa tak kau rasakan
Betapa hancur
Hidupku tanpa kamu

Aku terlanjur..
Terlalu..
Tergantung padamu

(Rio-Ify)
Jangan pergi
Jangan kau pergi
Ku tak ingin sendiri
Ku tak sanggup
Ku tak sanggup
Sungguh tak sanggup
Hidup tanpa cintamu...


Mereka tertawa lepas menyanyikan lagu tersebut. Indah bila dinyanyikan bersama.
"suara kamu Bagus fy.. Belajar darimana?" tanya rio.
"makasih diajarin mama aku.." jawab ify tersenyum. "ohya ko kamu tau tempat indah ini? Ini kan terpencil?" tanya ify.

"waktu aku masih kecil sering kesini sama ka Acel.." jawab rio tersenyum.
"oohh." ify hanya ber o-ria.

Tak lama pesenan Pizza diantarkan oleh mang dudung.

Mereka memakan pizza itu bersama, dengan canda tawa.. Tak ada rasa sedih lagi sekarang dihati ify.


"fy mau pulang sekarang?" tanya rio yang sudah selesai makan. Ify mengangguk. Rio menggenggam tangan ify menuju mobilnya.
"makasih ya yo aku seneng hari ini :)" sesampainya dimobil rio. Rio membalas senyuman ify. Dan kemudian beranjak pergi dari danau itu.


- - -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar